Kamis, 21 April 2016

GUNTUR Part 2

Setelah perkenalan itu, Gita dan Kama menjadi sangat akrab. Mereka sering berhubungan melalui telepon dan meluangkan waktu untuk bertemu saat ada jam kosong. Saat Kama dan Gita sedang makan di kantin, tiba-tiba datang seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berwajah tak kalah ganteng dengan Kama, tetapi memiliki sorot mata yang tajam dan seorang perempuan yang bertubuh lumayan tinggi, berambut panjang, dan senyum yang menurut Gita tidak begitu ramah. Mereka duduk di samping Kama. Lalu Kama memperkenalkan kedua orang yang duduk di sebelahnya. "Ini Aksa Putra Guntur, dari desain grafis. Dia saudara gue. Trus yang ini Kania Putri Guntur, dari Akuntansi. Dia adik gue."
Gita menyambut ramah tangan Aksa dan Kania. Akan tetapi Gita juga tak bisa "melihat" apapun dari mereka. "Siapa sih keluarga Guntur ini?" Pikir Gita dalam hati. Ia merasa keluarga ini berbeda dari yang lainnya. Ia tak bisa menjangkau mereka.

Gita menjadi penasaran dengan keluarga Guntur. Ia memutuskan untuk tetap dekat dengan Kama, karena ia ingin mengetahui siapa mereka. Tanpa ia sadari, ia telah menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam kuburannya. Semakin lama Gita dekat dengan Kama, ia secara perlahan  jatuh cinta pada Kama. Di saat Gita mulai jatuh cinta pada Kama, seseorang dari masa lalu Gita datang kembali.

Alfa Chandrawinata, seorang mahasiswa pindahan dari Universitas Global Jaya Jogjakarta. Alfa adalah masa lalu Gita. Orang yang begitu dipercayai oleh Gita, dan orang yang telah mengkhianati kepercayaan Gita. Gita pikir, Alfa adalah seseorang yang tepat untuknya mencurahkan segala isi hatinya, seseorang yang bisa diandalkan olehnya. Tetapi ia salah, di saat semua orang menjauhinya karena kemampuan Gita melihat masa lalu dan masa depan seseorang, Alfa bukannya melindungi Gita, ia juga ikut menjauhinya. Bahkan ia membocorkan semua rahasia Gita kepada siswa siswi SMA Harapan Jogja.

Tak sengaja Gita harus bertemu lagi dengan Alfa. Ia begitu membenci Alfa sampai-sampai ia tak menghiraukan Alfa yang dari tadi mengejarnya. Alfa mengejar Gita secepat mungkin dan menarik lengan Gita.
"Ta, dengerin aku dulu. Aku tau aku salah. aku emang jahat. Aku minta maaf. aku beneran nyesel. Aku sadar seharusnya dulu aku gak ngelakuin itu ke kamu."
"Maaf lu gak bisa balikin semuanya. Mending sekarang lu lepasin tangan gue. Dan satu hal, kalo lu memang beneran merasa bersalah, jangan sampe gue ketemu lu lagi dan lebih baik lu tutup mulut lu, karena disini hidup gue udah tenang. Jangan lu buat hidup gue menderita lagi kayak dulu!"
Gita lalu pergi meninggalkan Alfa. Ia menangis di taman belakang kampus.

Saat Gita sedang menangis di belakang kampus, Kama pun datang menghampirinya. Gita menceritakan semuanya pada Kama, karena ia sudah merasa dekat dengan Kama. Ya itulah kelemahan Gita, terlalu gampang mempercayai orang. Kama memeluk erat Gita, agar ia merasa lebih nyaman. Gita membenamkan wajahnya dalam dada bidang Kama. Tangisannya secara perlahan berhenti. Lalu Kama mengantarkan Gita pulang, dan ia pun pulang setelah itu.

Sesampainya di rumah. Aksa dan Kania sudah menanti. Aksa langsung melemparkan beberapa foto ke wajah Kama, foto-foto yang memperlihatkan Kama yang sedang berpelukan dengan Gita. "Ini apa?" Teriak Aksa. "Lu tau kan tujuan kita dari awal? Dia itu bahaya buat keluarga kita!" Suara Aksa semakin meninggi. Kama tampak kebingungan dan merasa bersalah. "Kalian dapet dari mana foto-foto ini? Tanya Kama pada Aksa dan Kania. "Kam, lu tau kan banyak yang ngawasin kita? Harusnya lu ga perlu ngelakuin hal bodoh kayak gitu." Jawab Kania yang juga geram. Semua keluarga Guntur adalah utusan langit untuk menguasai Dunia. Semua pemerintahan dunia ada di tangan keluarga Guntur dan pengawasan dari Raja Langit. Tidak ada yang tau dan tidak ada seorangpun yang boleh tau soal ini, dan Gita adalah orang yang berbahaya bagi mereka. Apapun cara yang mereka pakai untuk memanipulasi Gita agar ia tidak bisa "melihat" mereka, Gita tetaplah seseorang yang mengancam keberadaan mereka. Lambat laun, Gita pasti akan bisa "melihat" mereka, dan orang-orang yang memiliki kelebihan seperti Gita di dunia ini, harus di musnahkan demi kekuasaan Keluarga Guntur.

Keesokan harinya, Kama menunggu Gita di kantin kampus. Akan tetapi Gita tak kunjung datang, dan tak bisa dihubungi. Akhirnya Kama pun mencari Gita ke kelasnya. Akan tetapi kata teman-teman Gita, hari ini Gita tidak masuk, dan tidak ada keterangan apapun dari Gita. Kama bingung, ia pun mendatangi kontrakan Gita. Tetapi ia tidak menemukannya di sana. Justru yang ia lihat adalah kontrakan Gita yang sangat berantakan, seperti telah terjadi perlawanan disini. Kama langsung menyadari sesuatu, dan ia langsung bergegas pulang.

Sesampainya dirumah, Kama langsung menghampiri Aksa. Ia menarik kerah Aksa dan mendorongnya ke tembok.
"Sa, jawab gue! Di mana Gita!"
"Lu pasti tau kira-kira dimana Gita."
"Sial! Apa yang lu lakuin!"
"Kama! Gita itu emang seharusnya udah lu habisin dari awal! Tapi lu malah main perasaan sama dia! Karna lu ga bisa nyelesain tugas lu dari Raja Langit, maka tugas ini di serahin ke gue!"
"Jadi lu udah.." pertanyaan kama terputus ketika terdengar suara gong yang begitu nyaring dari langit.

Suara Gong tersebut menandakan adanya penguasa baru di dunia ini. Seharusnya Kama lah yang menjadi Penguasa untuk periode 50 tahun kedepan. Akan tetapi, karena Kama gagal menyelesaikan tugasnya, maka kekuasaan ini jatuh pada tangan Aksa Putra Guntur. Kama kalah, dan ia pun menyesal karena telah bermain perasaan terlalu lama dengan Gita. Semua yang telah ia lakukan untuk mendekati Gita dan membuatnya percaya pada Kama kini sia-sia. Padahal Kama sudah mempersiapkan  waktu yang tepat untuk menyeleasaikan tugasnya. Persaingan dalam keluarga Guntur memang sangat keras dan tidak terduga. Apapun akan mereka lakukan untuk mendapatkan jabatan dan kekuasaan.

-END-
-Josh-

0 komentar:

Posting Komentar